KARYA SENI RUPA TERAPAN
A.
Pengertian Seni Rupa
Seni rupa adalah cabang seni yang
membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan
rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan
dengan acuan estetika.
Seni
rupa dibedakan ke dalam tiga kategori, yaitu seni rupa
murni atau seni
murni, kriya, dan desain. Seni rupa murni mengacu
kepada karya-karya yang hanya untuk tujuan pemuasan eksresi pribadi, sementara
kriya dan desain lebih menitikberatkan fungsi dan kemudahan produksi.
Secara
kasar terjemahan seni rupa di dalam Bahasa Inggris adalah fine art.
Namun sesuai perkembangan dunia seni modern, istilah fine art menjadi
lebih spesifik kepada pengertian seni rupa murni untuk kemudian
menggabungkannya dengan desain dan kriya ke dalam bahasan visual arts.
B.
Pengertian Seni Rupa Terapan
Seni rupa terapan terdiri dari 3 kata, yaitu seni,
rupa, dan terapan. Pengertian seni sangat sulit untuk dijelaskan dan sulit
untuk dinilai karena masing-masing individu memiliki pandangan seninya
masing-masing. Sementara pengertian seni rupa adalah cabang seni yang membentuk
karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan
atau seni yang memiliki bentuk. Pengertian terapan adalah ‘digunakan’. Jadi,
pengertian seni rupa terapan secara harfiah adalah suatu benda seni yang berwujud
dan juga digunakan.
Seni rupa terapan adalah karya seni rupa yang digunakan dalam kehidupan
sehari-hari karena mengandung nilai fungsi tertentu di samping nilai seni yang dimilikinya. Seni rupa terapan
biasanya tidak dijadikan pajangan atau hiasan rumah, tetapi lebih dijadikan sebagai
alat-alat untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup.
Karya seni
rupa terapan yaitu karya seni rupa yang dirancang untuk tujuan
fungsional, yaitu untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikologis
(kejiwaan). Bentuknya berupa benda-benda pakai atau benda guna untuk kebutuhan
manusia. Perbedaan seni rupa terapan dengan seni rupa murni adalah dari fungsinya.
Seni rupa terapan dapat difungsikan sebagai alat kebutuhan sehari-hari
sedangkan seni rupa murni hanya digunakan sebagai hiasan atau pajangan saja. Fungsi karya seni rupa dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu fungsi estetis dan fungsi praktis. Fungsi estetis adalah untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia tentang rasa keindahan. Misalnya lukisan, patung,dan
benda hias. Fungsi praktis adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia akan
benda pakai. Misalnya vas bunga, kursi ukir, dan bingkai foto.
C.
Sejarah Seni Rupa Terapan
Seni rupa
terapan khususnya di Indonesia telah berkembang sejak jaman prasejarah. Dimana
saat nenek moyang bangsa Indonesia mulai menggunakan kapak batu dan tulang
untuk berburu. Kemudian perkembangan seni rupa terapan semakin pesat seiring
dengan ditemukannya teknik peleburan logam untuk membuat berbagai senjata dan
perhiasan. Mereka juga telah memulai menghias senjatanya supaya terlihat lebih
indah. Selain senjata dan perhiasan, peralatan yang juga dibuat dengan teknik
peleburan logam adalah nekara, moko, bejana, dll.
D.
Makna Karya Seni Rupa Terapan
Karya seni
rupa terapan disebut juga karya seni rupa aplikatif, yaitu karya seni rupa yang
telah diterapkan atau diaplikasikan pada bentuk-bentuk fungsional. Segala
bentuk yang dibuat dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia disebut
bentuk fungsional. Wujudnya dapat berupa perhiasan, pakaian, perabot rumah
tangga, perlengkapan makan, perlengkapan pertunjukan, atau perlengkapan ibadah.
E.
Jenis-Jenis Seni Rupa Terapan
Jenis seni rupa terapan banyak
ragamnya, diantaranya sebagai berikut :
1.
Seni bangunan atau
arsitektur berupa banguna tanah, tempat tinggal, kantor, tempat ibadah, dan
lain-lain.
2.
Seni dekorasi. Yaitu seni
rupa yang sering digunakan dala menghias sebuah ruangan.
3.
Seni ilustrasi yaitu
gambar atau foto yang digunakan untuk menjelaskan suatu naskah/teks, sebagai
contohnya gambar pada buku bacaan untuk mata pelajaran siswa SD. Fungsi dari
gambar tersebut sebagai penjelas dari bacaan sehingga isi bacaan mudah dipahami
oleh pembaca. Ilustrasi bisa terdapat di mana-mana, seperti pada buku
pelajaran, cerpen dan iklan.
4.
Seni kriya terapan. Yaitu
karya seni kerajinan yang berfungsi untuk kepentingan praktis.
5.
Seni grafis terapan/desain
komunikasi visual yaitu karya seni rupa yang berfungsi sebagai media
komunikasi.
F.
Pembagian Karya Seni Rupa Terapan
Supaya lebih
mudah memahami dan mengerti tentang seni rupa terapan, maka seni rupa terapan
dibagi dalam beberapa kategori seperti kategori menurut fungsinya, wujudnya
serta jenis- jenis bentuknya.
1.
Karya Seni Rupa Terapan Berdasarkan
Fungsi
a.
Pemenuhan kebutuhan yang bersifat praktis (kegunaan),
yaitu karya yang fungsi pokoknya sebagai benda pakai, selain juga memiliki
nilai hias. Misalnya, perabotan rumah tangga, seperti meja dan kursi, lemari,
dan tekstil.
b.
Pemenuhan kebutuhan yang bersifat estetis (keindahan),
yaitu fungsi yang semata-mata sebagai benda hias. Misalnya, karya batik atau
tenun yang dibuat khusus untuk hiasan dinding dan benda-banda kerajinan untuk
penghias ruangan, seperti topeng, patung, dan vas bunga.
2.
Karya Seni Rupa Terapan Berdasarkan
Wujudnya
a.
Karya seni rupa terapan dua dimensi (dwimatra)
Karya seni rupa terapan dua dimensi, yaitu karya seni rupa yang mempunyai ukuran panjang dan lebar dan hanya bisa dilihat dari satu arah. Misalnya seni lukis, seni grafis, seni ilustrasi, relief dan sebagainya. Contoh karya seni rupa terapan dua dimensi adalah gambar, batik, l ukisan, dll.
Karya seni rupa terapan dua dimensi, yaitu karya seni rupa yang mempunyai ukuran panjang dan lebar dan hanya bisa dilihat dari satu arah. Misalnya seni lukis, seni grafis, seni ilustrasi, relief dan sebagainya. Contoh karya seni rupa terapan dua dimensi adalah gambar, batik, l ukisan, dll.
b.
Karya seni rupa terapan tiga dimensi (trimatra)
Karya seni rupa terapan tiga dimensi, yaitu karya seni rupa yang dapat dilihat dari segala arah dan memiliki volume (panjang, lebar dan tinggi). Misalnya seni patung, seni kriya, seni keramik, seni arsitektur dan berbagai desain produk. Contohnya patung, almari, vas bu nga, kendi, dll.
Karya seni rupa terapan tiga dimensi, yaitu karya seni rupa yang dapat dilihat dari segala arah dan memiliki volume (panjang, lebar dan tinggi). Misalnya seni patung, seni kriya, seni keramik, seni arsitektur dan berbagai desain produk. Contohnya patung, almari, vas bu nga, kendi, dll.
G. Macam Teknik Pembuatan Karya Seni Rupa Terapan
1.
Teknik Plakat
yaitu melukis dengan menggunakan cat poster, cat minyak cat akrelik, dengan
goresan yang tebal, sehingga menghasilkan warna pekat dan padat.
2.
Teknik Transparan
yaitu teknik menggambar / melukis dengan menggunakan
cat air, dengan sapuan warna yang tipis sehingga hasilnya nampak transparan.
3.
Teknik Kolase
yaitu melukis
dengan memotong kertas yang kemudian ditempel sehingga membentuk lukisan yang
realis atau abstrak.
4.
Teknik 3M
(melipat,
menggunting, dan merekat) adalah merupakan proses manipulasi lembaran kertas
menjadi suatu bentuk tiga dimensi.
5.
Teknik Aplikasi
yaitu karya
hias dalam seni jahit-menjahit dengan menempelkan (menjahitkan)
guntingan-guntingan kain yang dibentuk seperti bunga, buah, binatang, dsb pada
kain lain sebagai hiasan.
6.
Teknik Mozaik
yaitu dengan
menempel benda-benda tiga demensi yang ditata sedemikian rupa sehingga
menghasilkan lukisan.
7.
Teknik Menganyam
adalah seni
kerajinan yang dikerjakan dengan cara mengangkat dan menumpangtindihkan atau
menyilang-nyilangkan bahan sehingga menjadi suatu karya anyaman.
8.
Teknik Merakit
adalah membuat
karya dengan cara menyambung-nyambung beberapa bagian atau potongan bahan.
Caranya disebut merakit, hasilnya disebut rakitan. Potongan bahan disambungkan
dengan cara dilas, dipatri, disekrup atau dengan cara yang lain.
9.
Teknik Makrame
adalah sebuah
bentuk seni kerajinan simpul-menyimpul dengan menggarap rantaian benang awal
dan akhir suatu hasil tenunan, dengan membuat berbagai simpul pada rantai
benang tersebut sehingga terbentuk aneka rumbai dan jumbai.
10.
Teknik Menuang (cor)
yaitu proses
menuang menggunakan bahan cair yang dituangkan pada alat acuan yang berbentuk
cetakan.Setelah menjadi keras dikeluarkan dari acuan/cetakan.Bahan cair ini
dibuat dari semen, plastic, karet, gips, dan logam (tembaga, besi).
11.
Teknik Butsir
adalah teknik yang hanya menggunakan alat telapak
tangan dan alat lain (kayu, kawat) sederhana. Bahan yang digunakan lunak, elastis, lentur antara
lain tanah liat, plastisi.
12.
Teknik Pahat
yaitu membentuk dengan jalan membuang bahan yang
tidak dipergunakan dengan cara memahat. Cara pembuatannya dengan menggunakan alat pahat (tatah) atau ukir dan
martil. Bahan (media) yang digunakan adalah bahan keras seperti batu, cadas,
kayu, gips, tanah liat kering.
13.
Teknik Menjahit
adalah cara
melekatkan (menyambung, mengelem, dsb) dengan jarum dan benang.
14.
Teknik Membangun
yaitu
kegiatan yang mencakup aktivitas menyusun berbagai komponen untuk dijadikan
benda trimatra (tiga dimensi).
0 komentar:
Posting Komentar